"zikir" - senjata terampuh di akhir zaman
Apa maksud zikir? Ia berarti "ingat" yang khusus tertuju kepada Maha Pencipta. Bukan selainnya. Zikir yang paling utama dan sangat dianjurkan ialah ucapan nafi dan isbat iaitu Laa Ilaaha IllalLah
Banyak lagi zikir-zikir yang dianjurkan oleh para ulama
muktabar dan setiap suatu memberi impak yang berbeza kepada diri dan
sekitarnya. Zikir menghasilkan gelombang tenaga yang cukup kuat, halus
dan padu. Namun gelombang ini seperti mana lain-lain sinaran yang
senonim dengannya tidak akan dapat dicapai oleh pandangan mata kasar.
Contoh paling mudah yang dapat diberikan, ahli sains sudah menemui satu
keadaan dimana bunyi yang nyaring boleh menggegarkan malah mampu
meruntuhkan sesuatu struktur bangunan. Memecahkan gelas dan
menghancurkan apa sahaja bergantung kepada bagaimana ia dihasilkan.
Gelombang
otak manusia juga satu anugerah yang penuh misteri, jika tahu
menggunakannya ia akan menjadi satu senjata yang sangat hebat. Dalam
Islam ia kepunyaan para wali Allah yang tercetus dari amalam zikir yang
mereka amalkan. Semakin halus semakin terahsia zikir itu dan ia akan
menjadi "sirr" menghasilkan sesuatu yang luar biasa berbentuk tenaga
yang terselindung dari pengetahuan manusia.
Tak diragukan lagi sebagaimana diketahui bahwa zikir
adalah sumber utama dalam menjalankan tugas dan tanggungjawap utama
hidup kita, iaitu beribadah secara lanngsung kepada Allah swt. Bahkan
jika diperhatikan, inti seluruh ibadah adalah "zikir" : menyebut,
mengingat, memahami, merenungkan, dan mengamalkan petunjuk Allah. Zikir
sebenarnya adalah ibadah yang paling ringan dan murah. Zikir juga
merupakan ibadah yang fleksibel, karena mampu dilaksanakan di semua
tempat, waktu, dan keadaan. Oleh karenanya, ia adalah ibadah sepanjang
waktu dan sepanjang hayat.
Kita sudah terbiasa mendengar ceramah, usrah atau membaca segala bentuk penjelasan bahwa doa dan zikir akan mendatangkan ketenangan jiwa, meninggikan derajat manusia, menambah pahala, dan menggugurkan dosa. Tetapi, bagaimana dengan beberapa hal ‘luar biasa’ berikut ini?
Kita sudah terbiasa mendengar ceramah, usrah atau membaca segala bentuk penjelasan bahwa doa dan zikir akan mendatangkan ketenangan jiwa, meninggikan derajat manusia, menambah pahala, dan menggugurkan dosa. Tetapi, bagaimana dengan beberapa hal ‘luar biasa’ berikut ini?
Tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir menjadi makanan dan minuman fizikal saat kaum muslimin mengalami bencana kekeringan dan kelaparan yang melampau selama tiga tahun (kemarau panjang) sebelum kemunculan Dajjal - alhadis.
Tahlil dan takbir yang dikumandangkan oleh 70.000 Bani Ishaq, pasukan Al-Mahdi meruntuhkan benteng Konstantinopel di daratan, lautan, dan pintu gerbang kota.
Zikir dan doa sebagai kekuatan Zulkarnain ketika membangun tembok pemisah, juga sebagai sumber kekuatan bangsa Yakjuj dan Makjuj untuk melubangi dan meruntuhkan benteng pembatas tersebut malah ajaibnya, sebagai senjata Nabi Isa dan kaum muslimin untuk menewaskan dan sekaligus menguburkan bangsa Yakjuj dan Makjuj. Padahal, semua penduduk bumi dan langit tidak mampu membendung kejahatan dua bangsa perusak yang besar, kejam, dan ganas itu!
Zikir dan doa dapat menyelamatkan diri dari pembunuhan, mengkukuhkan pasukan Islam, memporak-perandakan pasukan musuh, dan mengantarkan prajurit muslim untuk syahid, terutama di masa kekacauan akhir zaman dan perjuangan Al-Mahdi-Nabi Isa untuk memakmurkan dunia dengan syariat Allah.
Zikir dan doa menghindarkan harta dan nyawa kaum muslimin dari bencana alam, di saat akhir zaman yang sering terjadinya gempa bumi, hujan meteor, kegelapan pekat, dan perubahan cara bentuk manusia. Bahkan, doa dan zikir boleh menterbalikkan sesuatu suasana, mengubah bencana menjadi keberkatan.
Zikir dan doa mengandung lima kekuatan dahsyat yang
menyelamatkan kaum muslimin dari segala penyakit jasad, baik secara
preventif maupun kuratif.
Doa dan zikir mengajarkan visi, misi, dan langkah-langkah
operasi yang harus ditempuh oleh kaum muslimin untuk mempertahankan
iman, meningkatkan amal, menyusun fusthath iman (kelompok iman), dan
membentenginya dari pengkhianatan sama ada dari dalam atau luaran,
manakala fitnah Duhaima’ yang mendahului masa keluarnya Dajjal, telah
datang menampar umat Islam dengan dahsyatnya.
Doa dan zikir melemahkan semua tipu daya, kepalsuan, dan
kekuatan Dajjal. Padahal, Dajjal membawa sungai air dan api, juga gunung
roti, mampu memerintahkan langit untuk menurunkan hujan dan bumi untuk
menumbuhkan tanaman, bahkan menghidupkan kembali beberapa orang yang
telah mati.
Doa dan zikir mendatangkan kemulian bagi seorang muslim untuk ikut menyambut turunnya Nabi Isa dari langit, meningkat keimanan dari peristiwa binatang yang boleh berkata-kata, dan mendapat taubat sebelum matahari terbit dari arah barat.
Dengan kaedah tadabur dan tafakur, kita akan dapat menyelami dan menghayati kedalaman makna dan juga kedahsyatan energi/tenaga yang terhasil dari doa kepada ilahi dan juga amalan zikir nabawi, selanjutnya membangunkan satu ummah baru muslimin menghadapi berbagai huru-hara dan peristiwa besar menuju kiamat pada akhir zaman.
No comments:
Post a Comment